Thursday, November 23, 2017

laporan praktikum kimia elektrolisis


Laporan Praktikum Kimia
“Elektrolisis”
Nama Anggota Kelompok:
1. Dianita(10)
2. Lilis Ardiana(18)..
3. Yudha Prasetyo (33)
4. Zuly Mar’atul Luthfiyah(34)
SMAN 1 JEKULO KUDUS
Jl. Raya Kudus-Pati KM 10 Klaling Jekulo Kudus
Praktikum 1
Kelas             
(Sel Elektrolisis)
I.                 Jenis Eksperimen
Sel Elektrolisis
II.               Tujuan
Mengamati proses elektrolisis kalium yodida
III.             Dasar teori
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri oleh arus listrik searah.Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.
Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1.    Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberi atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2.  Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3.  Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC ).
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
a.    Jenis elektroda yang digunakan
b.    Kedudukan ion dalam elektrokimia
c.    Kepekatan ion
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi sedangkan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron.Sel elektrolisis juga memerlukan elektrode-elektrode. Ada 2 elektrode yang digunakan dalam elektrolisis, yaitu:
a.    Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au).
b.    Elektrode tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi (Cu dan Ag). 
Peristiwa elektrolisis banyak dimanfaatkan untuk melapisi logam atau pemurnian logam. Bila suatu elektrolit (larutan atau leburan) dielektrolisis, maka elektrolit tersebut akan terurai menjadi kation yang akan menuju katoda/elektrode positif (+) dan anion yang akan menuju anoda/elektrode negatif (-).
Macam-macam elektrolisis:
1.      Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis.Leburan elektrolit tanpa menggunakan air.  Contohnya adalah NaCl.
2.      Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
3.      Elektrolisis larutan elektrolit
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan saja,tetapi juga air.Contohnya adalah KI.

IV.            Alat dan Bahan
1.     Tabung U                    6. Rak tabung reaksi
2.     Pipet tetes                   7. Indikator fenolftalein
3.     Elektroda karbon        8. Amilum
4.     Sumber arus searah    9. Tabung reaksi kecil
5.     Statif                           10. Larutan KI

V.              Langkah kerja
1.     Memasukkan larutan KI 0,1 M ke dalam tabung U
2.     Memasukkan elektroda karbon yang telah terhubung dengan sumber searah ke dalam masing masing kaki tabung selama ± 5 menit. Pastikan ujung elektroda terendam dalam larutan KI
3.     Mengamati perubahan yang terjadi pada ruang katoda dan anoda
4.     Mengambil sedikit larutan dari masing masing ruang katoda dan anoda menggunakan pipet tetes, kemudian memasukkan kedalam 2 tabung reaksi yang berbeda
5.     Tabung reaksi yang berisi cairan dari ruang katoda di tambah dengan beberapa tetes indikator fenoftalein.
6.     Sedangkan tabung reaksi yang berisi cairan dari ruang anoda di tambah dengan beberapa tetes amilum.
7.     Mengamati yang terjadi pada larutan di dalam masing masing tabung 

VI.            Data
Hal hal yang diamati
Pengamatan

Saat elektroda yang telah di hubungkan dengan sumber arus searah dicelupkan kedalam KI
a.      Ruang Katoda : timbul gelembung gelembung gas
b.     Ruang anoda  : elektroda seperti luntur menguning
Warna larutan
a.      Ruang katoda : tetap putih jernih(tidak berubah warna)
b.     Ruang anoda  : kuning kecoklat coklatan
Warna setelah ditambah
a.      Indikator PP
b.     Amilum

a.      Katoda :ungu kemerah merahan
b.     Anoda  :biru kehitam hitaman
Reaksi yang terjadi
a.      Katoda :2H2O + 2e  H2 +
b.     Anoda  :    I2 + 2e

VII.          Analisa data
Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda mengalami perubahan warna dari bening menjadi kuning kecoklatan.Warna kuning pada Anoda menandakan bahwa di Anoda mengandung gas iodine.Setelah ditambah dengan amilum, warnanya berubah menjadi biru kehitaman (pekat).Hal tersebut menandakan bahwa diruang anoda bersifat basa dan terdapat ion I- yang kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu I2, maka reaksi yang terjadi di anoda adalah :
2I- → I2 + 2e
Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda tidak mengalami perubahan warna.Namun, setelah ditambakan fenolftalein terjadi perubahan warna.Hal tersebut menandakan bahwa pada Katoda elektrolisis bersifat asam karena warnaya berubah menjadi kemerah merahan serta terdapat ion K+ sehingga mereduksi air menghasilkan H2 dan OH-. Hal tersebut ditandai dengan munculnya gelembung gelembung gas, maka reaksi yang terjadi yaitu :
2H2O + 2e → H2 + 2OH-

VIII.        Kesimpulan
v  Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu dari energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
v  Elektrolisis larutan kalium iodida(KI) pada anoda mengasilkan zat I2 sedangkan pada katoda menghasilkan gas H2 dan ion OH-.




             

     

No comments:

Post a Comment