Laporan
Praktikum Kimia
“Elektrolisis”
Nama Anggota
Kelompok:
1. Dianita(10)
2. Lilis
Ardiana(18)..
3. Yudha
Prasetyo (33)
4. Zuly
Mar’atul Luthfiyah(34)
SMAN 1 JEKULO KUDUS
Jl. Raya Kudus-Pati KM 10 Klaling Jekulo Kudus
(Sel Elektrolisis)
I.
Jenis
Eksperimen
Sel
Elektrolisis
II.
Tujuan
Mengamati
proses elektrolisis kalium yodida
III.
Dasar
teori
Elektrolisis
adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri
oleh arus listrik searah.Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut
disebut sel elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat
menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang
dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,
yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi
redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektroda,
konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel
elektrolisis.
Elektroda yang
menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan
elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap
elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron.
Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti
pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di
anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya
berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif,
sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan
positif.
Elektrolisis
mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat memperoleh unsur-unsur
logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung
konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu
logam, serta salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan,
yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.
Sel
elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1. Larutan elektrolit yang mengandung
ion bebas. Ion – ion ini dapat memberi atau
menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat
2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat
sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC ).
Faktor
yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion
dalam elektrokimia
c. Kepekatan ion
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik
luar disebut Katoda, sedangkan elektroda
yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi sedangkan anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena
menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas
elektron.Sel elektrolisis juga memerlukan elektrode-elektrode. Ada 2 elektrode
yang digunakan dalam elektrolisis, yaitu:
a. Elektrode inert
yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au).
b. Elektrode tak inert yaitu elektrode yang
dapat bereaksi (Cu dan Ag).
Peristiwa elektrolisis banyak dimanfaatkan
untuk
melapisi
logam
atau
pemurnian
logam.
Bila
suatu
elektrolit (larutan
atau
leburan)
dielektrolisis, maka elektrolit
tersebut
akan
terurai
menjadi
kation yang akan
menuju
katoda/elektrode
positif (+) dan anion yang akan menuju anoda/elektrode negatif (-).
Macam-macam
elektrolisis:
1. Elektrolisis
leburan elektrolit
Dapat
digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis.Leburan elektrolit
tanpa menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
2. Elektrolisis
air
Jika
arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi
elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan konsentrasi
rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
3. Elektrolisis
larutan elektrolit
Reaksi
yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan saja,tetapi juga
air.Contohnya adalah KI.
IV.
Alat
dan Bahan
1.
Tabung
U 6. Rak tabung reaksi
2.
Pipet
tetes 7. Indikator
fenolftalein
3.
Elektroda
karbon 8. Amilum
4.
Sumber
arus searah 9. Tabung reaksi kecil
5.
Statif 10. Larutan KI
V.
Langkah
kerja
1.
Memasukkan
larutan KI 0,1 M ke dalam tabung U
2.
Memasukkan
elektroda karbon yang telah terhubung dengan sumber searah ke dalam masing
masing kaki tabung selama ± 5 menit. Pastikan ujung elektroda terendam dalam
larutan KI
3.
Mengamati
perubahan yang terjadi pada ruang katoda dan anoda
4.
Mengambil
sedikit larutan dari masing masing ruang katoda dan anoda menggunakan pipet
tetes, kemudian memasukkan kedalam 2 tabung reaksi yang berbeda
5.
Tabung
reaksi yang berisi cairan dari ruang katoda di tambah dengan beberapa tetes
indikator fenoftalein.
6.
Sedangkan
tabung reaksi yang berisi cairan dari ruang anoda di tambah dengan beberapa
tetes amilum.
7.
Mengamati
yang terjadi pada larutan di dalam masing masing tabung
VI.
Data
Hal hal yang diamati
|
Pengamatan
|
Saat elektroda yang telah di hubungkan dengan sumber arus searah
dicelupkan kedalam KI
|
a.
Ruang Katoda :
timbul gelembung gelembung gas
b.
Ruang
anoda : elektroda seperti luntur
menguning
|
Warna larutan
|
a.
Ruang katoda
: tetap putih jernih(tidak berubah warna)
b.
Ruang
anoda : kuning kecoklat coklatan
|
Warna setelah ditambah
a.
Indikator PP
b.
Amilum
|
a.
Katoda :ungu
kemerah merahan
b.
Anoda :biru kehitam hitaman
|
Reaksi yang terjadi
|
a.
Katoda :2H2O
+ 2e
b.
Anoda :
|
VII.
Analisa
data
Ketika reaksi
berlangsung, pada Anoda mengalami perubahan warna dari bening menjadi kuning
kecoklatan.Warna kuning pada Anoda menandakan bahwa di Anoda mengandung gas
iodine.Setelah ditambah dengan
amilum, warnanya berubah menjadi biru kehitaman (pekat).Hal tersebut
menandakan bahwa diruang anoda bersifat basa dan terdapat ion I- yang kemudian dioksidasi menjadi unsurnya
yaitu I2, maka reaksi yang terjadi di anoda adalah :
2I- →
I2 + 2e
Ketika reaksi
berlangsung, pada Katoda tidak mengalami perubahan warna.Namun, setelah
ditambakan fenolftalein terjadi perubahan warna.Hal tersebut menandakan bahwa
pada Katoda elektrolisis bersifat asam karena warnaya berubah
menjadi kemerah merahan serta terdapat ion K+ sehingga
mereduksi air menghasilkan H2 dan OH-. Hal tersebut
ditandai dengan munculnya gelembung gelembung gas, maka reaksi yang terjadi yaitu :
2H2O
+ 2e → H2 + 2OH-
VIII.
Kesimpulan
v Elektrolisis adalah penguraian suatu
elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi
jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu dari energi
listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
v Elektrolisis larutan kalium
iodida(KI) pada anoda mengasilkan zat I2 sedangkan pada katoda
menghasilkan gas H2 dan
ion OH-.
No comments:
Post a Comment